Rabu, 14 September 2016

Cetak Buku Jogja, Jasa Percetakan yang bisa mencetak buku sendiri.

 Cetak Buku Jogja, Jasa Percetakan yang bisa mencetak buku sendiri.

cetak buku jogja

 

Alternatif lain cara menerbitkan buku selain ke penerbit buku major (penerbit buku besar) adalah dengan menerbitkan sendiri (self Publishing). Cara menerbitkan buku sendiri adalah dengan mencari ISBN untuk buku Anda, kemudian Anda bisa mencetak buku sendiri. untuk daerah Jogja, terdapat banyak percetakan yang bisa anda jadikan tempat cetak buku jogja berikut:


DAFTAR PERCETAKAN DI YOGYAKARTA


1. Kardus Advertising
Kantor: Jl.RE Martadinata, Gg.Darussalam No.249 Kadipiro YOGYAKARTA

2. Makindo Grafika
Kantor: Kauman GM1/241 Yogyakarta 55122 YOGYAKARTA

3. Sketsabiru Jaya
Kantor: Jl. Gambir Anom 11 B (Selatan Kampus UCY) YOGYAKARTA
Kantor: Jl. Gambir Anom 11 B (Selatan Kampus UCY) YOGYAKARTA
Melayani pesanan: undangan pernikahan, nota, buku yasin, kartu nama, kop surat/amplop,dll.

4. Rajawali Indonesia Communication
Kantor: Jakal km 5 gang grompol no.2 yogyakarta YOGYAKARTA
Kami adalah perusahaan yang bergerak dibidang event organizer dan promosi (advertising) baik indoor maupun outdoor

5. Eempat Putra Mandiri
Kantor: JL.Babaran No.62 Umbulharjo YOGYAKARTA
Melayani cetak: buku, majalah, buletin, brosur, blocknote, undangan, kalender, stopmap, hotprint

6. Pisan Adv
Kantor Pusat: Jl. Tentara Pelajar Gg Menur No 32B YOGYAKARTA
PISAN ADV adalah sebuah usaha yang menyediakan jasa sarana promosi in/outdoor,dengan kwalitas dan harga yg bersaing. Kartu nama, Brosur , Leaflet, Flyer, Poster, Map, Kalender, Car Branding, Print outdoor

7. Media Setara
Kantor: Jl. MT. Haryono 1c. YOGYAKARTA
Melayani : segala macam kebutuhan cetak jumlah besar / sedikit. Kartu nama, Undangan, label, kop surat, blangko, buku, stiker, kalender, nota, poster, brosure, juga bermacam souvenir (gelas,bolpoint,mug,tas,dll)

8. Suketgraphic
Kantor: Celep, Dagen, Jaten, Karanganyar, Solo YOGYAKARTA
Percetakan dan Desain Graphic. Melayani pesanan: Kalender,kartu nama, ID card, kop surat, amplop, map, sertifikat, nota, undangan, souvenir pernikahan etc.

9. Cv Banyu Bening
Kantor: Jl. Rejowinangun No 1B Rejowinangun Kotagede YOGYAKARTA
CV. Banyu Bening adalah sebuah perusahaan yang bergerak dibidang percetakan, periklanan, fotografi dan desain grafis. Buat Kartu Nama, ID Card, Stempel, Nota, Kop Surat, Kop Amplop, Sertifikat, Brosur, Leaflet, Undangan, Sticker, Poster, Kalender

10. Makmur Offset
Kantor: Jl. Plumbon 390 Banguntapan Bantul Yk (Utara JEC) YOGYAKARTA

11. Media Centerlink
Pusat: Jl. Gejayan no.16 yogyakarta YOGYAKARTA
Jika anda merasa membutukan jasa cetak offset, digital offset print, digital outdoor print, design, dan juga layanan jasa finishing, jangan ragu untuk menghubungi kami.

12. Percetakan Buku Jogja Deepublish
Kantor: Jl Rajawali, Gg Elang 6, No.3, Drono, Sardonoharjo.
Penerbit Buku Self publishing, cetak buku jogja sesuai kehendak penulis.

Demikian beberapa percetakan di jogja, sebenarnya masih banyak lagi tempat cetak buku jogja karena Jogja merupakan surganya percetakan. Anda bisa berkunjung di daerah Jalan Tamansiswa, disana terdapat beberapa percetakan besar.

Baca Juga :

 

Daftar Alamat dan Kontak Percetakan Buku Jogja



Percetakan buku Jogja ada banyak dan bervariasi, mulai dari percetakan buku Jogja yang fokus buku-buku rohani, Self Publishing, Hingga Percetakan Buku Jogja yang cukup besar. Jika Anda ingin menerbitkan buku, beriku beberapa daftar Percetakan buku Jogja yang dapat Anda hubungi, dan anda cari tahu cara menerbitkan buku di penerbit tersebut, apakah naskah anda bisa diterbitkan disana atau tidak. Semoga daftar percetakan buku Jogja ini bermanfaat.

percetakan buku jogja


Penerbit Buku Deepublish
  • Kantor Pusat : Jl. Rajawali, Gg. Elang 6 No. 3, Dsn. Drono, Sardonoharjo, Ngaglik, Sleman
  • Telp. (0274) 4533427
  • Email : cs@deepublish.co.id
  • Web: Penerbitdeepublish.com
Penerbit AR-RUZZ 
  • Kantor Pusat : Jl. Anggrek 97 A Sambilegi Lor RT04/RW57 Maguwoharjo
  • Depok Sleman Yogyakarta
  • Telp. (0274) 4332044
  • Email : arruzzwacana@yahoo.com
  • Kantor Perwakilan Wilayah Timur :
  • Jl. Joyosuko 54 Merjosari Lowokwaru
  • Malang 65100
  • Telp. (0341) 7771289
  • HP. 081334166888
Bentang Pustaka 
  • Jl. Pandega Padma No. 19
  • Yogyakarta 55284
  • Telp : (0274) 517373
  • Faks : (0274) 541441
  • Email : bentangpustaka@yahoo.com
  • Web : http://mizan.com
Penerbit Andi Publishing 
  • Jl. Beo 38 - 40
  • Yogyakarta 55281
  • Telp. (0274) 561881
  • Faks. (0274) 588282
  • Email : andi_pub@indo.net.id
  • Web : www.andipublisher.com ,
  • E-mail : penerbitan@andipublisher.com

Penerbit Media Pressindo 
  • Kantor Pusat:
  • Jl. Irian Jaya D-24 Perum Nogotirto Elok II
  • Yogyakarta 55292
  • Telp. (0274) 7103084
  • Faks. (0274) 620879
  • Email : medpress@plasa.com , masjali@yahoo.com
  • Kantor Distribusi :
  • Jl.Rajawali IV Blok HD X No. 3
  • Bintaro Jaya Sektor IX Tangerang 15226
  • Telp. (021) 7451644, 74863334
  • Faks. (021) 74863332
  • Email : agromarketing@cbn.net.id
Penerbit Resist Book 
  • Jl. Magelang Km 5 Gang Bima No. 39
  • Kutu Dukuh Yogyakarta 55284
  • Telp/Faks. (0274) 580439 , (0274) 7422761, 08157926208
  • Email : resistbook@gmail.com
  • Web: http://www.resistbook.or.id/


Penerbit Navila Group 
  • Kantor Pusat :
  • Jl. Kaliurang Km 12 No. 34 Candi 2 RT03/RW06
  • Sardonoharjo Ngaglik Sleman Yogyakarta
  • Telp. (0274) 886866
  • Email : navila_book@yahoo.com
  • Kantor Pemasaran :
  • Jl. Paketmulyo UH V/411 Golo
  • Umbulharjo Yogyakarta
  • Telp/Faks. (0274) 377034, 886866
  • Kantor cabang Malang :
  • Jl. Sidodadi 07 Kebon agung
  • Malang
  • Telp. (0341) 800528 HP. 08123315198 
 Yayasan Obor Indonesia 
  • Perum Jombor Baru, Blok 2 No.21
  • Yogyakarta
  • E-mail : yayasan_obor@cbn.net.id
  • Telp. 0274-865557

Penerbit Gava Media 
  • Jl. Klitren Lor GK III / 15
  • Yogyakarta
  • Telp. (0274) 558502, 491047, 541324
  • HP.08122597214
  • Email : infogavamedia@yahoo.com , infogavamedia@telkom.net , info@gavamediayk.zzn.com

Penerbit Qalam Grup 
  • Jl. Kaliurang Km 7,5 Kayen 2 No.36
  • Gg. Anggrek 57 A
  • Yogyakarta 55283
  • Telp. (0274)7474039
  • E-mail : qalam@qalam-online.com
  • Web : http://www.qalam-online.com
Penerbit Jalasutra 
  • Kantor Jalasutra Yogyakarta:
  • Jl. Mangunnegaran Kidul No. 22-25
  • Yogyakarta 55131
  • Telp. (0274) 370445
  • Email : pemasaran@jalasutra.com
  • Kantor Jalasutra Bandung : Jl. Sapujagat blok E-4 No. 137
  • Bandung 40123
  • Telp. (022) 2502261
  • Email : apuy@jalasutra.com

Penerbit Galang Press 
  • Kantor Pusat : Jl. Anggrek 3/34 Baciro Baru
  • Yogyakarta 55225
  • Telp/Faks. (0274) 554985
  • Email : glgpress@indosat.net.id
  • website : http://www.galangpress.com/
Baca Juga :

4 Langkah Mudah dan Praktis Membuat Buku

Selasa, 13 September 2016

"Empat Langkah Mudah dan Praktis Membuat Buku"



4 Langkah Mudah dan Praktis Membuat Buku

Bagi sebagian orang, menulis buku adalah sesuatu yang sulit untuk dilakukan karena berbagai alasan. Mengapa membuat buku itu dianggap sulit?

Membuat buku dianggap sebagai sebuah aktivitas yang dianggap memerlukan tingkat kecermatan dan ketelitian yang tinggi. Bukan menjadi kabar yang mengejutkan ketika jumlah buku yang diproduksi di Indonesia jumlahnya kalah jauh apabila dibandingkan dengan jumlah buku yang diproduksi di negara lain, khususnya negara maju. Hal tersebut juga berdampak pada rendahnya tingkat kesadaran membaca yang ada di masyarakat Indonesia. Parahnya, kondisi tersebut nantinya juga berdampak pada kualitas pendidikan yang ada di Indonesia.

Membuat buku adalah salah satu kegiatan yang mungkin dihindari oleh sebagian orang. Bahkan lingkungan intelektual pun terkadang merasa berat untuk menulis buku yang sifatnya ilmiah. Berbagai alasan telah disampaikan oleh mereka yang merasa tidak menyukai aktivitas tersebut. Mulai dari alasan bahwa menulis ada kemampuan yang sudah ada sejak lahir (faktor keturunan) hingga tidak adanya waktu untuk menulis.

Mereka yang merasa sulit untuk berkarya adalah orang-orang yang tidak paham terhadap langkah-langkah mudah yang sebenarnya bisa ditempuh untuk membuat buku.

membuat buku

 

Salah satu alasan kuat yang membuat sebagian orang tidak menyukai aktivitas menulis  adalah kebutuhan akan waktu yang dianggap terlampau banyak. Tidak sedikit orang yang mengeluh karena harus menyisihkan banyak waktunya untuk menghasilkan sebuah karya yang disebut dengan buku. Mengetik hingga larut malam mungkin akan dianggap sebagai salah satu kegiatan yang identik dengan seorang penulis. Belum lagi kesibukan yang dimiliki oleh seseorang juga menjadi alasan bagi mereka yang tidak tertarik untuk membuat buku. Hal tersebut sejalan dengan realita yang ada bahwa membuat sebuah buku tidak hanya membutuhkan waktu berminggu-minggu, melainkan berbulan-bulan hingga bertahun-tahun sesuai dengan kualitas buku yang ingin dibuatnya. Meskipun demikian, ada beberapa trik yang sebenarnya bisa digunakan oleh mereka yang berkeinginan kuat untuk menghasilkan sebuah karya berupa buku.

Untuk mempermudah kita dalam membuat kerangka tulisan, sangat disarankan tulisan yang kita buat adalah materi-materi yang relevan dengan latar belakang pendidikan atau hobi kita. Apabila kita berasal dari jurusan politik, maka akan lebih baik tulisan-tulisan yang kita buat tidak jauh dari isu-isu politik. Hal tersebut dilakukan untuk mempermudah penulis dalam melakukan pengumpulan data. Langkah tersebut juga diambil supaya gagasan yang ingin kita sampaikan tidak keluar dari materi yang ingin kita angkat. Dengan kata lain, sejak awal kita tetap membutuhkan riset (data) supaya kita mengetahui hal-hal apa saja yang akan kita tuliskan. Oleh karena itu, setidaknya kita sudah merasa lega apabila berhasil menyusun kerangka buku tersebut karena setidaknya kita sudah mengetahui hal apa saja yang akan kita tuliskan.

Menulis pada dasarnya bukan menjadi sesuatu yang sulit untuk dilakukan apabila kita mengetahui secara jelas langkah-langkah yang bisa dilakukan ketika menulis. Setidaknya ada 4 langkah sederhana dan mudah yang bisa kita lakukan ketika kita ingin menjalankan aktivitas tersebut. Meskipun membutuhkan waktu yang juga tidak sedikit, membuat buku (khususnya buku ilmiah) bukan menjadi sesuatu yang berat untuk dilakukan. Buku yang berhasil kita terbitkan nantinya tidak hanya bermanfaat bagi eksistensi kita sendiri, tetapi yang terpenting adalah memberikan kontribusi nyata terhadap dunia pendidikan Indonesia. Berikut adalah beberapa langkah mudah yang bisa kita lakukan ketika kita memiliki keinginan yang kuat untuk membuat sebuah buku.
  1. Buat rancangan naskah atau kerangka buku
Salah satu langkah awal yang penting untuk dilakukan adalah membuat rancangan isi atau kerangka buku yang ingin kita buat. Apabila sudah ada materi atau data yang siap untuk diketik, maka hal tersebut akan mempermudah penulis untuk menuangkan gagasannya. Membuat kerangka buku mengandung maksud bahwa kita harus membuat alur dari isi buku yang ingin kita tulis. Sebagai contoh, apabila kita ingin menulis tentang kebijakan demokratis dari Sri Sultan Hamengku Buwono IX, maka kita harus menyusunnya secara terperinci. Bab-bab yang mungkin kita buat bisa berawal dari bab 1 terkait dengan penjelasan tentang daya tarik studi tentang demokrasi, teori, dan metode penelitian, bab 2 tentang profil Sri Sultan Hamengku Buwono IX, bab 3 tentang contoh-contoh kebijakan demokratis sultan, dan bab 4 tentang refleksi akhir dari temuan-temuan atau isi yang telah kita susun. Dari setiap bab tersebut nantinya juga terdapat subbab yang menjelaskan secara lebih rinci dari gagasan yang ingin kita sampaikan kepada pembaca.
  1. Mulai proses menulis dari bab per bab.
Apabila rancangan naskah telah selesai dibuat, batasan materi sudah jelas, dan setiap bab atau subbabnya telah pasti, maka langkah selanjutnya adalah masuk pada proses menulis. Adapun hal-hal yang kita tulisan harus sesuai dengan rancangan yang telah kita buat sebelumnya, meskipun ada kemungkinan digantinya beberapa bagian yang dirasa tidak relevan. Pada proses ini, penulis harus cermat dalam memilah dan memilih data yang akan digunakan untuk mendukung argumen yang dibangunnya di setiap bab atau subbab. Dengan kata lain, kita juga harus pandai dalam mengolah data supaya data yang kita gunakan relevan dengan kerangka tulisan yang telah kita buat sebelumnya. Meskipun proses ini dianggap membutuhkan waktu yang tidak sedikit, ada trik yang bisa digunakan supaya proses ini tidak terasa sulit untuk dilewati.

Trik yang bisa kita gunakan supaya tahapan ini tidak terasa berat adalah dengan membuat manajemen waktu. Apabila berdasarkan rancangan tulisan yang telah kita buat terdapat 150-300 halaman yang ingin kita capai, maka kita bisa memperhitungkannya untuk menyelesaikan buku tersebut. Sebagai contohnya, apabila buku yang kita tulis memiliki target 300 halaman (sesuai dengan rancangan), maka buku tersebut bisa selesai dalam 1 bulan atau 30 hari. Syaratnya adalah kita harus berkomitmen untuk menuangkan gagasan kita ke dalam 10 halaman selama 1 hari. Apabila hal tersebut berhasil dilaksanakan secara konsisten, maka bukan tidak mungkin buku yang kita tulis akan jadi dalam kurun waktu 1 bulan.

  1. Penyuntingan atau revisi.
Apabila naskah yang kita buat telah selesai dari awal hingga akhir, maka naskah tersebut biasa kita sebut sebagai draft. Salah satu proses yang tidak dapat dilepaskan dalam membuat buku adalah penyuntingan atau revisi. Proses ini dilakukan dengan cara membaca kembali tulisan kita dari awal sampai akhir dengan memerhatikan beberapa hal seperti kata per kata, kalimat, keruntutan paragraf, tanda baca, sitasi, hingga daftar pustaka. Hal tersebut penting untuk dilakukan supaya tulisan kita terhindar dari berbagai kesalahan penulisan yang mungkin kita lakukan sebelumnya, baik secara sadar maupun tidak sadar. Selain itu, tahap ini juga menghindarkan kita dari praktik plagiarisme apabila dalam proses penulisan, kita mengutip tulisan-tulisan dari orang lain. Saat kita melakukan revisi, satu hal yang penting bahwa kita harus memposisikan diri sebagai pembaca sehingga kita bisa secara leluasa merevisinya.
  1. Berikan tulisan kita kepada pembaca pertama.
Tahapan akhir yang harus kita lalui adalah dengan memberikan tulisan kita kepada teman dekat kita atau orang yang ahli di bidangnya, sesuai dengan materi yang kita tulis. Langkah ini juga penting untuk dilakukan supaya kita bisa mendapatkan penilaian atau respon dari orang-orang yang sekiranya akan menjadi pembaca dari buku kita. Secara substansi, isi dari buku kita juga perlu diberikan masukan sehingga menjadi penting untuk melibatkan orang-orang yang ahli di bidang pengetahuan yang sedang kita bahas. Apabila masukan dari orang-orang tersebut sudah kita terima dan kita sudah merevisinya kembali, maka langkah selanjutnya yang bisa kita lakukan dalam menulis buku adalah dengan mengirimkannya kepada penerbit buku. Terakhir, kita hanya menunggu jawaban atas kepastian naskah kita untuk layak terbit.

Demikianlah beberapa hal terkait ""Empat Langkah Mudah dan Praktis Membuat Buku" yang dapat kita pahami.
Baca juga Artikel yang lain :

Alternatif Jitu Penerbitan dengan Biaya Menerbitkan Buku Sendiri (Self Publishing)


Referensi
Suwiknyo, Dwi, 2014, Writerpreneurship!, Yogyakarta: Salmaidea.


Senin, 12 September 2016

Alternatif Jitu Penerbitan dengan Biaya Menerbitkan Buku Sendiri (Self Publishing)



Alternatif Jitu Penerbitan dengan Biaya Menerbitkan Buku Sendiri (Self Publishing)

Biaya Menerbitkan Buku

 

Menjadi penulis profesional mungkin bukan impian utama semua orang, Namun banyak orang yang senang menulis. Memiliki buku yang ditulis sendiri dan mendapatinya berada di toko buku kenamaan bisa jadi merupakan hal yang paling diimpikan. Salah satu tujuan utamanya adalah berbagi buah pikiran dan karya kepada banyak orang. Walaupun royalti dari penjualan buku bisa jadi urusan nomor kesekian.

Jika bicara mengenai royalti buku dan hal-hal admistratif yang berkaitan dengan pendapatan dan keuntungan. Meski bukan prioritas, hal-hal tersebut bisa menjadi sangat sensitif. Inilah yang menjadikan banyak penulis kemudian menyerah. Perlu ketekunan, keyakinan, dan keberanian untuk melewati lorong panjang agar naskahnya dapat terbit sebagai sebuah buku.

Salah satu jalan untuk membuat sebuah buku yang dapat dibaca banyak orang adalah dengan mengirimkan naskah ke penerbit buku untuk diterbitkan. Sayangnya, tidak semua penulis memiliki naskah yang dianggap layak untuk diterbitkan oleh penerbit buku konvensional atau penerbit buku besar. Kalaupun sebenarnya layak untuk diterbitkan, naskah tersebut belum tentu sejalan dengan visi misi penerbit buku dan keinginan pasar. Sehingga disinilah proses seleksi naskah yang ketat terjadi, dan biasanya naskah-naskah yang tidak sesuai dengan kebutuhan akan ditolak oleh penerbit buku dan dikembalikan kepada si empunya.

Namun, itu dulu. Sekarang tentu berbeda. Dengan hadirnya buku elektronik dan sistem penerbit buku mandiri atau self publishing selama beberapa tahun terakhir menjadi solusi sekaligus revolusi di dunia penerbitan hampir di seluruh dunia. Di Indonesia sendiri, geliat penerbit mandiri sudah terlihat dalam sebelas tahun terakhir dengan munculnya beberapa penerbit buku yang menawarkan jasa self publishing tersebut. Lantas, apa sebenarnya self publishing itu? Dan bagaimana cara mendapatkannya? Berikut penjelasan lebih lengkapnya.

Sebagai seorang penulis sekaligus “seorang” penerbit, maka semua hal yang berhubungan dengan penerbitan buku pun menjadi tanggung jawab si penulis. Mulai dari pra produksi seperti penyuntingan, perancangan sampul dan isi buku, pengurusan ISBN, proses produksi atau pencetakan, hingga pemasaran, pendistribusian, konsinyasi di toko buku, promosi, dan sebagainya ditangani sendiri oleh penulis. Mungkin terdengar cukup sulit? Namun sesungguhnya tidak. Sebab dalam praktiknya, mandiri tidak berarti sendiri.

Biaya menerbitkan buku sendiri (Self Publishing) Mahal?

Cara menerbitkan buku secara mandiri atau yang lebih dikenal dengan istilah self publishing adalah salah satu cara menerbitkan buku oleh penulis tanpa bantuan penerbit konvensional atau penerbit besar (major publisher). Melalui sistem penerbit mandiri ini, seorang penulis secara pribadi dapat mengambil keputusan langsung atas naskahnya untuk dibukukan tanpa memerlukan waktu yang lama. Penulis berfungsi sekaligus sebagai penerbit karena ia menerbitkan buku atas upaya dan biaya menerbitkan buku pribadi.

Semua hal terkait penerbitan ini dapat dikerjakan atau dibantu oleh orang lain. Tentu saja atas komando penulis sebagai pemilik naskah dan modal. Apakah buku akan dicetak secara konvensional atau dicetak secara elektronik, dijual di toko buku biasa atau di toko buku online, semua dikembalikan kepada keinginan dan atas dasar keputusan penulis. Dengan bergerak secara mandiri, seorang penulis dapat menerbitkan bukunya dalam waktu kurang dari 3 bulan. Jauh lebih cepat dibandingkan penerbit konvensional yang memerlukan waktu sekitar 6 – 10 bulan untuk menerbitkan satu buku, karena banyaknya naskah yang mengantre. Lewat sistem mandiri pula, penulis memiliki kontrol langsung atas hak-haknya, termasuk hak cipta dan hak publikasi.

Biaya menerbitkan buku yang ditanggung antara lain adalah biaya:
1. Biaya jasa Layout dan biaya jasa desain cover
Biaya ini dikeluarkan oleh penulis, jika penulis tidak bisa melayout buku sendiri dan tidak menguasai teknik mendesain. Maka dari itu, skill desain dan layout sangat berguna bagi penulis dan bisa menghemat biaya. Namun di jaman sekarang, banyak juga penerbit buku self publishing yang menerapkan gratis biaya desain dan gratis biaya layout.

2. Biaya Cetak
Biaya menerbitkan buku yang paling banyak adalah biaya cetak buku. Jumlahnya tergantung berapa banyak oplagh yang diinginkan, semakin banyak jumlah oplagh makan semakin banyak juga biaya yang dikeluarkan. Namun, semakin banyak jumlah oplagh biasanya semakin rendah biaya per buku nya.
 
3. Biaya Advertising / iklan
Biaya menerbitkan buku yang lain yang harus ditanggung adalah iklan untuk memasarkan sendiri buku yang diterbitkan. karena menggunakan sistem self publishing maka buku tidak masuk ke toko buku. Biaya ini bisa dipangkas menggunakan teknologi. Penulis dapat memasarkan melalui online seperti melalui sosial media, atau pasar online yang sedang marak sekarang (contoh tokopedia, bukalapak, olx). penulis dapat juga memasarkan bukunya ke jaringan terdekatnya (misal dari dosen ke mahasiswa).
 
4. Biaya Kirim
Biaya kirim buku yang terjual dika pembelinya berada jauh dari tempat tinggal penulis, maka penulis harus menanggung biaya pengirimannya.

Dari berbagai biaya menerbitkan buku diatas, yang harus ditanggung penulis, saat ini sudah banyak penerbit buku Indie/ self publishing yang menggratiskan semua biaya kecuali biaya cetak, namun dengan syarat dan ketentuan masing-masing penerbit. Sehingga memudahkan penulis dalam menerbitkan buku.

Meskipun menawarkan banyak kemudahan dalam menerbitkan buku, penerbit mandiri atau self publishing yang lahir sebagai solusi sekaligus revolusi di era penerbitan modern ini tetap tidak bisa lepas dari miss-persepsi. Dimana masih banyak orang yang beranggapan self publishing adalah ban serep. Self publishing dipilih jika sebuah naskah ditolak penerbit besar atau sebagai batu loncatan membangun nama sebelum dilirik penerbit besar. Selain itu,  juga dapat dijadikan sebagai jalan pintas menerbitkan karya.




Namun satu hal yang tidak boleh kita lupakan. Banyak penulis besar yang karya-karyanya justru lahir dari self publishing. Salah satunya adalah Asma Nadia, salah seorang penulis senior yang saat ini semua bukunya diterbitkan secara self publishing oleh penerbit indie miliknya yang diberi nama Asma Nadia Publishing House. Selain Asma Nadia, ada novel Supernova karya Dewi Lestari yang juga diterbitkan secara self publishing. Dimana novel Supernova laris di pasaran dan bahkan beberapa kali cetak ulang. Selain kedua penulis tersebut, ada juga buku Jangan Mau Seumur Hidup Jadi Orang Gajian karya Valentino Dinsi dan serial komik Kho Ping Ho karya Asmaraman S. Kho Ping Ho yang juga laris manis di pasaran serta memiliki pembaca yang setia.

Terlepas dari pro dan kontra serta miss-persepsi terkait menerbitkan buku secara mandiri, self publishing telah hadir sebagai solusi, revolusi dan bahkan alternatif jitu dalam menerbitkan buku dan berbagi buah pikiran serta karya kepada khalayak luas.  Jadi, bagaimana? Berani mandiri menerbitkan karya sendiri? Pilihan ada di tangan Anda dan tak ada salahnya mencoba. Siapa takut! [Nur Fitriana Sholikhah]


Referensi:
  1. http://www.kompasiana.com/irwanbajang/menerbitkan-buku-secara-mandiri_552fd35c6ea834a6458b4599
  2. http://arkea.id/mandiri-menerbitkan-buku-mengapa-tidak/